Potret Merah Hitam Laki - Laki Kabaressi

4:53 PM
Warna kebesaran pasukan perang Alifuru yaitu kabaressi didominasi MERAH dan HITAM yang akan terus terikat dengan nadi, menyatu dalam aliran darah serta terukir pada dinding jantung. Perang bukanlah hal yang kami inginkan, tetapi siaga dan siap sedia adalah ciri khas kami orang Maluku.

ig @giacomanu 
laki laki kabaressi
ig @alexanderpipiana

laki laki kabaressi
ig @buchari_m pada acara malukufair 2015
laki laki kabaressi
ig @indra_prof
laki laki kabaressi
ig @giacomanu
laki laki kabaressi
ig @kak_dogan

Dua warna ini sering kita lihat di setiap acara Negri Adat di Maluku khususnya dalam pementasan tarian cakalele. Semoga tradisi yang indah dan mahal ini akan terus dipertahankan generasi penerus yang berdarah Maluku.



#tahuribabunyi

Fakta Kayu Ular Sebagai Obat Herbal

4:00 AM
Jika ular adalah binatang berbahaya yang memiliki bisa dengan resiko fatal, maka kayu ular tidak demikian. Kayu ular adalah tanaman obat - obatan yang sering digunakan orang Maluku dan Papua dalam mengatasi berbagai macam penyakit.

obat herbal kayu ular
obat herbal kayu ular

Umumnya, tanaman dengan nama latin Strychons Lucida ini digunakan untuk mengobati penyakit malaria. Faktanya, kayu ular memiliki banyak khasiat pada tubuh manusia, antara alin ;

#1. mengatasi diabetes

kandungan zat saponin yang terdapat pada kayu ular dapat membantu menurunkan kadar gula dalam tubuh, sehingga untuk penderita diabetes, kayu ular adalah alternatif obat tradisional yang tepat.

#2. mencegah resiko kanker

kaya akan antioksidan, kayu ular mampu membentengi tubuh dari berbagai macam bibit penyakit termasuk kanker sehingga antibodi tubuh akan lebih kuat dari biasanya

#3 pencernaan

dalam sistem pencernaan tubuh manusia dari mulut sampai anus, kayu ular mampu menyembuhkan sakit perut, sembelit, wasir dan masalah kencing serta membersihkannya.

#4. solusi berbagai penyakit berbahaya

selain beberapa penyakit di atas, kayu ular juga terbukti menyembuhkan berbagai penyakit beresiko fatal selain kanker, seperti kista (pada wanita), rematik, stroke, darah kotor hingga resiko serangan jantung.

herbal kayu ular
herbal kayu ular
Tanaman Kayu Ular

Untuk pengolahannya, bisa direbus langsung kayu ular berukuran secukupnya kemudian diminum langsung atau dengan cara yang sering digunakan orang Maluku yaitu ;

1. kikis kulit ular dengan pisau/ beling pica botol untuk mendapatkan serbuk kayu ular sebanyak 1 sendok makan.

2. campurkan serbuk kayu ular tadi dengan 1 gelas air panas mendidih

3. aduk dan diamkan hingga serbuk mengendap (dalam keadaan gelas tertutup)

4. air kayu ulas (yang super pahit) siap diminum

Cara di atas paling sering digunakan orang Maluku dan Papua khususnya pada saat musim hujan yang berpotensi wabah malaria.



#tahuribabunyi

Ketika Anak Adat Bersatu Dalam Komunitas Kalesang Maluku

4:40 PM
Tidak tanggung - tanggung, aksi unju rasa yang sudah direncanakan sematang mungkin ini akhirnya dapat berlangsung dinihari dengan rutre Pattimura Park - Baru Meja - Gong Perdamaian. Aksi yang dimotori oleh bung Vigel Faubun selaku ketua komunitas ini sebenarnya direncanakan berlangsung pada 20 agustus, namun karena bertepatan dengan festival belang arumbai maka ditunda tiga hari kedepan.

Komunitas Kalesang Maluku
membentangkan kain gandong sebagai simbol perdamaian
Semangat membara dalam aksi unju rasa ini telah mendapat persetujuan dari pihak terkait dalam ranah adat maupun hukum yang berlaku sehingga poin - poin aspirasi dapat disampaikan dengan baik. Di bawah skema "Kembalikan Hak Adat maluku", komunitas kalesang merampung empat poin utama ketika menyampaikan aspirasi yaitu ;

#1. We Are Mausu Ane / Mausu Ane itu Katong

#2. Maluku Melanesia tolak relokasi Mausu Ane

#3. Maluku Melanesia tolak program transmigrasi Jawa

#4. Walikota Ambon segera bongkar lambang adat bangsa Maluku di atas trotoar Kota Ambon sekarang juga.

Komunitas Kalesang Maluku

Komunitas Kalesang Maluku

Komunitas Kalesang Maluku

Bukti nyata bahwa masih ada anak - anak muda Maluku yang menghargai adat tanah raja - raja ini adalah dengan bersatunya sejumlah anak muda dari berbagai macam kalangan tanpa memandang latar belakang atau kepentingan lain, semua bersatu menyamakan visi untuk menyuarakan keadilan bagi Maluku.

Siapapun yang mengaku anak adat diundang secara terbuka untuk terlibat dalam aksi ini sehingga tidak ada sedikitpun kepentingan unsur politik partai atau semacamnya. Semua agenda kegiatan unju rasa adalah murni aspirasi anak muda yang masih mencintai dan menghargai adat dan budaya Maluku.

Dengan adanya tindakan nyata ini, diharapkan pemerintah selaku pihak terkait dapat memberikan solusi yang baik dan bijak untuk menindaklanjuti setiap tuntutan anak muda/publik dalam aksi tersebut.


kredit foto : Bung Erween Leo Teterissa
promotor : Bung Vigel Faubun bersama Komunitas Kalesang Maluku

#BetaKapitang
#BetaKalesangMaluku
#tahuribabunyi

Khusus Anak Ambon Hits: 8 Tips Bijak Menggunakan Sosial Media

4:00 AM
Sosial media memang sangat digemari semua orang khususnya kalangan muda - mudi. Dengan eksisnya berbagai macam sosial media, orang - orang dapat berinteraksi jarak jauh dengan kecepatan akses yang hanya hitungan detik.

Tips Bijak Menggunakan Sosial Media

Baru - baru ini, nama Shafiq Pontoh menjadi viral di seluruh masyarakat Maluku khususnya orang Ambon yang ada di dalam maupun luar negri. Shafiq mendapat berbagai macam hujatan caci maki ala Ambon setelah statementnya yang dinilai merendahkan orang Ambon ketika menggunakan sosial media dalam hal 'ketertinggalan'.

Tidak cukup sampai di facebook Shafiq Pontoh, caci makian orang Ambon merajalela ke akun instagramnya bahkan sampai ke akun instagram isterinya. Seiring jumlah followers yang meningkat dari 1200san menjadi sekitar 3000an, diyakini bahwa kenaikan followers Shafiq adalah akibat penyerbuan masal orang Ambon untuk menghujat akun instagramnya.

Bertolak dari kasus Shafiq Pontoh, ada baiknya orang Ambon mengetahui 8 hal penting mengenai penggunaan sosial media yang baik, bijak dan benar berikut ini ;

#1. Berhati - hati menggunakan kata makian

Entah atas dasar apa banyak sekali kata - kata makian yang dilontarkan pada postingan ig Shafiq Pontoh, padahal lebih bijak untuk ditegur secara baik - baik. Segala macam kalimat sumpah serapah, ancaman, makian dan hujatan-hujatan lainnya ala orang Ambon tersebut bisa saja justru memberikan dampak negatif bagi orang luar dimana mereka akan menilai kalau orang Ambon itu punya kalimat - kalimat kotor yang tidak berperikemanusiaan.

#2. Menggunakan identitas asli dengan memperhatikan skala privasi

Ditengah berhamburnya akun palsu di internet, orang Ambon lebih cenderung menggunakan nama dan foto profil asli dalam menggunakan sosial media. Tetapi, masih sedikit yang memahami skala privasi sehingga jika pengguna seperti ini telah melakukan tindak kekerasan non fisik di poin nomor 1, maka akan berdampak buruk jika ada pihak ketiga yang dengan sengaja melacak dan melakukan tindak kriminal internet mengingat informasi dan foto - foto dari pengguna tersebut dapat dakses dengan mudah oleh publik.

#3. Membatasi network hanya dengan orang - orang yang bertanggung jawab

Jangan heran kalau sekarang ini banyak sekali akun palsu beterbaran di internet dengan modus - modus seperti penipuan rekening bank, menyalahgunakan foto - foto untuk menjatuhkan orang lain, bahkan ketika network tidak dibatasi, rumah tangga seseorang bisa hancur seketika jika ada pihak yang tidak bertanggung jawab melakukan modus penipuan. Hal - hal semacam itu dapat dicegah dengan cara hanya terhubung dengan orang - orang yang dikenal atau yang juga menggunakan identitas asli.

#4. Lindungi informasi contact person

Nomor handphone dan alamat email adalah ibarat primary key dalam dunia database (IT) yang sangat amat privasi. Bagikan informasi kontak anda hanya kepada orang - orang kepercayaan. Jika anda adalah seorang publik figur, entrepreneur, businessman atau semacamnya, sebaiknya gunakan lebih dari satu contact person, yang satu untuk urusan pribadi sementara yang lainnya untuk urusan pekerjaan.

#5. Berhati - Hati dalam membagikan informasi

Jaman sekaran ini, banyak sekali betebaran berita hoax dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Sebaiknya kita telusuri dulu kebenaran dari suatu berita sebelum membagikannya di sosial media yang kita gunakan supaya tidak terjadi hal - hal yang tidak diinginkan.

#6. Sebisa mungkin hindari perdebatan yang tidak ada gunanya

Forum - forum organisasi dan komunitas sudah mulai melebarkan sayap ke media sosial sehingga penggunanya pun dengan sangat mudah dapat terlibat dalam suatu konten diskusi. Sebaiknya jika tidak ada bobot dan tanda - tanda mufakat dalam berdiskusi, lebih baik dihindari. Aktifitas semacam ini dapat membuat kita lupa waktu dan mematikan produktifitas dalam berkarya di dunia nyata.

#7. Melakukan seleksi update foto atau video pribadi

Ada orang yang dengan sangat hati - hati mempublikasi data multimedia mereka di sosial media, tapi ada juga orang yang dengan sangat mudah mempublikasi foto - foto 'syur' mereka di internet, baik foto sendiri, foto dengan pacar, atau bahkan dengan selingkuhan. Hal ini memang relatif tergantung gaya hidup seseorang, bukan tentang salah atau benarnya. Hal tersebut bukan masalah besar selama dapat dipertanggungjawabkan, namun akan lebih baik jika tidak mempublish hal - hal sensitif (privasi) tersebut di sosial media.

#8. Gunakan fasilitas cloud untuk penyimpanan dan recovery data

Ini adalah teknologi termutakhir untuk menjawab masalah penyimpanan file khususnya foto. Dalam menggunakan sosial media, pengguna direkomendasikan untuk melakukan pengaturan recovery data dengan menggunakan akun cloud, misal google drive. Hal ini sangat membantu dalam meminimalisir penyalahgunan data. Contoh, ketika handphone seseorang dicuri atau hilang, maka data - data pada memory juga ikut hilang padahal data tersebut (foto dan video) sangat bersifat pribadi. Ketika menggunakan fasilitas cloud, pastikan akun cloud juga aman.


Euvora facebook, twitter dan instagram memang lebih booming sehingga tidak banyak orang Ambon yang pernah menikmati 'sosial media jaman batu' seperti MSN dan friendster. Bagi mereka yang telah berkecimpung dalam dunia sosial media dari jaman 2005 hingga sekarang, pasti sangat bijak dalam menggunakan sosial media dibanding generasi jaman now yang dengan sangat mudahnya melontarkan kata - kata makian di internet tanpa mendalami akibat di masa yang akan datang mengingat rekaman digital cenderung bersifat 'abadi'.



#tahuribabunyi

Fakta Kreatifitas Anak Muda Ambon: Membantah Statement Shafiq Pontoh

10:07 AM
Kurang dari 24 jam, nama Shafiq Pontoh menjadi viral di seluruh kalangan orang Maluku khususnya orang Ambon di dalam negara maupun di luar negeri. Shafiq terkenal setelah mengeluarkan statementnya ke publik mengenai anak muda Ambon yang gagap media sosial pada acara NGOPI di Kompas TV (21/08/2018). Tidak tau pasti metode koletif data seperti apa yang digunakan oleh Shafiq hingga mengeluarkan statement seperti itu, mengingat dia sendiri diundang sebagai narasumber pakar sosial media dalam acara tersebut.

Membantah Statement Shafiq Pontoh
caputere video youtube Kompas TV
source image : https://www.youtube.com/watch?v=knSGEnPKcnU
Berbicara data berarti harus memperhatikan kaidah - kaidah data atau bahkan basis data sehingga dapat dipertanggungjawabkan sesuai kebutuhan, bukan untuk memperkuat asumsi semata. Dalam hal ini, sudah pasti pernyataan Shafiq tersebut sangat keliru dan tidak tepat untuk disampaikan dalam forum publik yang dapat membangun persepsi masal tentang betapa tertinggalnya anak muda Ambon dalam menggunakan sosial media khususnya Twitter.

Mungkin Shafiq belum melihat dari sudut pandang yang lebih jelas betapa kreatifnya anak muda Ambon dalam menggunakan sosial media. Salah satu organisasi anak muda Ambon yaitu Paparisa Ambon Bergerak pernah meraih penghargaan Anugerah Komunitas Indonesia (AKI) dalam kategori KOMUNITAS MEDIA SOSIAL yang digelar oleh Kemeninfo di Solo pada 13 oktober 2015.

Atau komunitas Blogger Maluku - Arumbai yang mulai membuat akun Twitter di tahun 2010. Arumbai berhasil mengharumkan nama Maluku dalam dunia Search Engine dan menjadi inspirasi berbagai macam komunitas - komunitas anak muda lainnya dalam memaksimalkan sosial media untuk membangun Maluku.

Sebenarnya transisi penggunaan sosial media oleh anak muda Ambon mulai booming ketika platform android mulai memperluas pangsa pasar gadget di Maluku khususnya Ambon pada tahun 2012/2013 dimana, komputer sebagai platform utama sosial media perlahan beralih ke smartphone Andoid sehingga aktifitas Warung Internet (warnet) mulai tergantikan dengan aktifitas mobile. Hal ini seperti menjadi dongkrak pembangunan perluasan sistem telekomunikasi oleh pemerintah khususnya dalam hal kuantitas Base Transmitter Station (BTS) dan kecepatan internet.

Berbeda dengan yang sering disiarkan banyak media maupun sosial media mengenai berbagai macam berita hoax (termasuk statement Shafiq), anak muda Ambon justru menggunakan sosial media untuk membangun Maluku, menyuarakan keadilan, menyampaikan aspirasi rakyat kecil dan bahkan memabantu mempromosikan berbagai macam program pemerintah.

ini adalah beberapa hastag yang pernah diviralkan oleh anak - anak muda Maluku melalui sosial media :

1. #SaveAruIslands & #SAVEARU
#SaveAruIslands

Hastag ini untuk membantu menyuarakan aspirasi masyarakat Kep. Aru untuk menolak program  PT Menara Grup yang akan membangunan lahan tebu seluas 500 hektar di pulau yang luasnya hanya sekitar 600 hektar.

2. #PrayForAmbon
Pasca konflik Ambon 1999-2001 yang menjadi kenangan buruk di sejumlah lapisan masyarakat, hastag ini lahir di tahun 2011 ketika konflik 9/11/2011 dan terus diviralkan ketika Ambon sedang dilanda bencana.

3. #PelaGandong
khusus hastag yang satu ini, sering digunakan dalam acara - acara kebudayaan dimana Maluku sendiri kental dengan adat persaudaraan Pela dan Gandong.

4. #BarondaAmbon
Komunitas Barodan Ambon menggunakan Youtube untuk mempromosikan potensi pariwisata di Maluku, mereka sangat dikenal baik dalam jajaran komunitas anak muda Maluku.

5. #PestaTelukAmbon
Hastag ini lahir di tiap pertengahan tahun karena Pesta Teluk Ambon merupakan salah satu program pemerintah di bidang pariwisata Maluku.

Di sisi lain secara personal, anak muda Ambon cenderung menggunakan media sosial sebagai sarana interaksi penyampaian informasi dari hal yang penting hingga yang tidak penting sekalupun semua kontennya diatur menurut skala privasi. Sehingga, wajar saja ketika ada orang (Shafiq Pontoh) yang mengeluarkan statement yang sangat menyinggung dan tidak sesuai fakta, semua elemen anak muda Maluku bersatu untuk melakukan klarifikasi dan mencoba menyampaikan fakta - fakta tentang perikalu anak muda Ambon dalam menggunakan sosial media.

Sedikit pesan singkat untuk mas Shafiq Pontoh, anak muda Ambon (generasi 90an) sudah mengenal dan melewati proses transisi platform social media mulai dari MSN, mIRC, Yahoomesseger, Friendster, Blogger/Wordpress, Twitter, Facebook, Netlog, BBM, Line, WA. Path, WeChat, Telegram, Kakao Talk, Instagram hingga Google Duo.



#tahuribabunyi

Makanan Khas Negeri Samasuru Pas Disantap Pada Musim Hujan

5:16 PM
makanan khas negeri Samasuru

Menu kuliner tradisional ini berasal dari Negeri Samasuru Uru Amalatu. Bahan - bahannya sederhana namun sangat kental dengan kuliner Maluku, terdiri dari kasbi kuning (kasbi:Maluku artinya singkong), ikan julung, cengkeh, pala dan daun sup. cara masaknya pun sangat mudah.

Pertama, masukan air dalam panci kemudian potong kasbi kecil - kecil, masukan beberapa butir cengkeh dan pala, masak hingga kasbinya hampir matang lalu masukan ikan julung, tunggu sampai air hampir kering kemudian masukan beberapa lembar daun sup, angkat dan sajikan. Makanan khas Samasuru siap disantap, sangat pas jika dicicipi pada musim hujan saat ini.

Khasiatnya, cengkeh dan pala menjaga tubuh tetap hangat dan vit, karbohidrat yang rendah gula  dari kasbi memberikan energi yang cukup bagi tubuh dan tentunya sedikit kandungan protein dari ikan julung.

makanan khas negeri Samasuru : kasbi, cengkeh pala, ikan julung, daun sup
foto by : FB TamaelaMailopuw OhelloSiahaya Lohy OaOncu




#tahuribabunyi

Mematahkan Teori Konspirasi Maluku Adalah Suku Gad

8:56 AM

Entah mengapa beberapa tahun terakhir, banyak orang menyelidiki indentitas Maluku baik dalam skala organisasi maupun perorangan. Bahkan tidak sedikit dari para penyelidik ini adalah orang Maluku sendiri yang berani membuka silsilah mereka dalam skema pro/setuju Maluku adalah salah satu dari 10 Suku Israel yang hilang dan belum kembali yaitu Suku Gad.

batu tungku Maluku
batu tungku, meriam VoC dan lukisan naga di Kep. Kei Kecil - Maluku Tenggara
Di antara banyak penyelidikan baik secara rahasia maupun terpublikasi, yang paling terkenal adalah buku dari Rabbi Avner dengan judul "Anak Kunci Israel Yang Hilang Di Indonesia" dan buku Rabbi Resley yang berjudul "Pintu Gerbang Emas Israel Yang Tertinggal Di Indonesia". Sementara untuk resensi dan ulasan kedua buku tersebut dapat dibaca pada dua link ini: www.tihulale.com dan kabaressi.blospot.com karena artikel kali ini tidak membahas seluk - beluk Suku Gad melainkan identitas dari Maluku itu sendiri.

Untuk mematahkan teori - teori dalam kedua buku tersebut, pertama - tama sebaiknya kita tinggalkan ego dalam memetakan kasta yang terkesan meninggikan atau merendahkan kasta tertentu dan menggantikannya dengan pemahaman bahwa kasta merupakan sistem yang berperan aktif dalam kebudayaan orang Maluku dengan menyadari bahwa setiap kasta mempunyai tugas dan fungsi masing - masing.

Selanjutnya mari kita lihat setidaknya tujuh teori yang rasanya sangat konspiratif dan dianggap sebagai dalih bahwa Maluku adalah Suku Gad, diantaranya; 
  • Maluku berasal dari nama Dewa sesembahan Bani Amon yaitu Dewa Molokh yang sering diidentikan dengan darah dalam sumpah Pela Gandong. 
  • Keberanian dan kepiawaian berperang orang Maluku yang sangat mirip dengan suku Gad.
  • Sistem pemerintahan kepala soa dalam beberapa mataruma (Vam:Nama Keluarga) yang mirip dengan sistem pemerintahan suku - suku Israel.
  • Nama Alifuru yang berakar dari huruf Ibrani Alef artinya pertama.
  • Sejumlah nama - nama daerah baik laut maupun daratan yang ada unsur EL-nya yaitu Elohim Israel.
  • Batu tungku atau batu pamali berbentuk simbol bintang Daud.
  • Hingga yang terakhir adalah penelitian mengenai DNA dari sample orang Maluku yang mirip DNA Israel.
Ketujuh argumen di atas sangat mudah dipatahkan oleh sejumlah orang yang benar - benar memahami bahkan terlibat dalam sejarah dan Identitas Maluku sehingga tidak wajar kalau penelitian - penelitian semacam ini ibarat anekdot dengan iming - iming orang Maluku harus melakukan migrasi ke Negara Israel atau lazimnya terkenal dengan istilah zionisme.

Kita mulai dengan arti dan makna dari sebuah nama untuk 'Alifuru' dan 'Maluku'.

Banyak yang menafsirkan 'alifuru' sebagai manusia pertama karena terdiri dari dua kata yaitu 'alif'/'alef' yang berarti pertama dan 'uru' yang berarti raga atau manusia. Pengertian ini belum termasuk pelafalan bangsa Belanda, Jerman ataupun Portugis. Boleh saja dengan pemikiran semacam ini karena tidak ada salahnya, akan tetapi pertanyaan yang lebih mendalam adalah apa makna dari alifuru ? 

Etimologi kata 'alifuru' hanya bisa dipahami maknanya ketika kita mengerti setiap elemen hurufnya. Alifuru terbagi atas dua kata yaitu 'Alef' dan 'Uru'. Kata 'Alef' mempunyai hubungan yang erat dengan 'kepala dan tanduk kerbau' karena sebenarnya cikal bakal huruf - huruf modern berasal dari simbol - simbol kebudayaan. Alef ditulis dengan simbol kepala kerbau dan dua tanduk yang melambangkan keberanian, kekuatan dan kepemimpinan. Kerbau juga digunakan sebagai simbol keperkasaan orang Maluku dalam berperang, hal ini hanya bisa dipahami secara mendalam ketika kita menyaksikan bagaimana nyaringnya bunyi dua tanduk kerbau yang sedang berduel sehingga simbol dua tanduk ini dianut oleh suku - suku Alifuru pada setiap ikat kepala atau kain patola. Kain ikat kepala dililit sesuai diameter kepala dan kedua ujung kainnya diselit tergantung berdekatan telinga kiri dan kanan. Itulah jiwa kapitan/pemimpin dengan simbol dua tanduk kerbau di kepala mereka.

Sedangkan Uru sendiri adalah tubuh atau bentuk fisik manusia yang di dalamnya ada jiwa dan roh. Demikian Alifuru sebagai manusia awal atau 'di depan', manusia pemimpin, manusia piawai dalam berperang. Bukan seperti yang diartikan banyak orang yang mengerucut ke Ibrani atau Arab sekalipun ada unsur kesamaannya.

Setelah mengetahui elimologi 'alifuru' maka kita akan memahami bahwa simbol kepala dan tanduk kerbau bukan berarti sosok fisik dewa Molokh yang digambarkan seperti manusia setengah kerbau lengkap dengan tanduk dan kedua tangan mengadah ke atas. Model ukirannya dapat dilihat dalam Tavu Tanimbar (Tavu:Altar atau Piring Korban). Sekali lagi ini tidak ada hubungannya dengan Dewa Molokh.

Khusus untuk budaya pela gandong yang dibangun dengan darah tidak berarti menyembah Dewa Molokh, budaya yang sama juga dipraktekan oleh bangsa - bangsa tua di bumi seperti Mongol, Inka, Vikings dll. Kelapa dibelah, tangan diiris, darah diperas dicampur dengan air kelapa lalu diminum sebagai tanda persaudaraan kemudian diakhiri dengan pencanangan batu tungku atau batu pamali. Saudara berarti satu darah, ritus perjanjian semacam ini dilakukan karena di dalam darah ada nyawa, dan darah adalah satu - satunya saksi yang dapat bercicara sekalipun raga sudah mati (ingat peristiwa Kain membunuh Habel). Tak heran segala macam perjanjian - perjanjian dalam adat Alifuru identik dengan darah.

Berdasar darah inilah lahir sistem kasta yang membagi - bagi kelompok dalam satu negri adat dimana memiliki sistem pemerintahan yang sangat kompleks mulai dari Raja, Kapitan, Imam, Kepala Soa, Mauweng, Masyarakat. Sistem ini sering diidentikan dengan sistem pemerintahan Suku Israel padahal kalau ditelusuri secara mendalam di Alkitab, bangsa - bangsa dan tiap berkatnya sudah diatur pada keturunan Nuh, Setiap keturunan dengan bangsanya sendiri, daerahnya sendiri dan bahasanya sendiri.

Ada sejumlah arti dan makna dari kata 'maluku'. Kita ambil yang paling terpelihara bentuk aslinya hingga sekarang yaitu nama yang digunakan Maluku Utara "Moloku Kie Raha". Moloku dari akar kata 'molo' dan 'uku' yang berarti 'dari bawa ke atas' dalam kontes selam. Nama 'molo uku' ini sekaligus merepresentasikan ciri kepualuan Maluku dari utara sampai Sunda Kecil (NTT) dimana negri seribu pulau ini merupakan pulau dari gunung - gunung laut yang bagian atasnya mampu menembus kulit air, berbeda dengan benua lain di bumi. Ini semakin terbukti bahwa Kep. Maluku berdiri di atas patahan dan palung - palung laut. Tidak seperti penafsir yang menafsirkan Maluku dari nama dewa Molokh atau nama Al-Mulk/Melek yang berarti raja - raja. Sekali lagi ada kemiripan tapi terdapat perbedaan yang sangat krusial antara pendapat penafsir dan orang Maluku sendiri.

Lalu bagaimana dengan nama - nama daerah yang ada unsur EL-nya ?
Sederhana, orang maluku sudah mengenal dan menyembah Tuhan Semsta Alam sebelum datangnya bangsa - bangsa menyiarkan agama. Fakta adalah peradaban hindu di Nusantara tetapi orang Maluku bukan beragama hindu. Orang Maluku menganut sistem Kakehan dan Tangkole hingga tergenapinya janji keselamatan.

Tidak bisa dipungkiri bahwa terjadi penyebaran besar - besar kesepuluh suku Israel di seluruh bumi diantaranya ada di Maluku, akan tetapi bukan hanya Suku Gad saja, lebih dari itu ! Selain bukti DNA, ada sejumlah negri adat yang telah berasimilasi dengan keturunan Yakub dan mereka masih memegang pusaka (akan dibahas dalam artikel berikutnya).

Ibarat menanyakan asal usur orang Papua yang berkediaman di Kep. Aru maka mereka akan menjawab bahwa orang Aru sebenarnya berasal dari Papua, wajar saja karna yang ditanya bukan orang asli Aru. Atau pertanyaan yang sama diberikan pada orang Madagaskar, mereka tidak akan menjawab dari Afrika melainkan dari Indonesia Timur. Begitupun dengan Alifuru Maluku yang telah membuktikan diri sebagai bangsa yang berdaulat yang memiliki negerinya sendiri - sendiri, wilayahnya sendiri, bahasanya sendiri, namun tetap menerima dengan baik kaum 'pendatang' baik pedagang, bangsawan, bahkan penjajah sekalipun.


Untuk diingat :
1. Orang Maluku tidak perlu menyembah dewi kesuburan atau apolos untuk menurunkan hujan. dengan memerintahkannya saja, hujan bisa datang dan pergi dengan mudah (tapi ada harganya).
2. Untuk apa menyembah Dewa Molokh dengan menyediakan korban manusia kalau orang Maluku memang sudah piawai dalam berperang dari jaman dulu kala, tapi akhirnya jatuh juga karena politik adu doma.
3. Dalam kasus 12 anak Yakub ketika Dina diperkosa, saudara - saudaranya masih melakukan perundingan dan menunggu waktu yang tepat untuk balas dendam. Kalau benar Maluku adalah suku Gad, tidak perlu tunggu lama untuk menjatuhkan kepala orang yang sudah mengambil harga diri saudara perempuan mereka.
4. Tidak semua orang Maluku menggunakan Ilmu (warisan) untuk kebaikan, sepandai - pandainya tupai melompat pasti jatuh juga.
6. Benar adanya asimilasi dan akulturasi bangsa - bangsa lain dengan Maluku termasuk Yahudi, tapi bukan menjadi dalih Maluku adalah Suku Gad.



#tahuribabunyi

Lambang Kakehan : Dari Simbol Kehormatan Hingga Motif Trotoar

4:00 AM
Tabea basudara Maluku semua yang tersebar di setiap penjuru bumi ! Hormate !

Simbol Tais pada Kain Tenun
Simbol Tais pada Kain Tenun

Setelah sekian lama tidak ada postingan (maklum admin kehabisan inspirasi), kali ini blog tahuribabunyi mengangkat konten seputar simbol kakehan yang mirisnya menjadi trending topik pada 2014 lalu ketika simbol - simbol adat ini dijadikan motif pada trotoar di sejumlah jalan Kota Ambon dan hingga detik ini belum ditanggapi dengan bijak oleh pihak terkait (Pemerintah Kota).

Sebelum kita masuk pada ranah simbol adat kakehan, sebaiknya kita mengetahui dulu apa itu kakehan, dan apa hubungannya dengan orang Maluku dari jaman purbakala hingga sekarang dan seterusnya.

Jika menggunakan pendekatan empiris historikal, maka Kakehan dapat diartikan sebagai suatu agama kuno yang mirip dengan agama hindu ataupun kaharinggan (kepercayaan orang Dayak). Namun secara mendalam, makna kakehan lebih dari itu.

Kakehan pertama sebenarnya berasal dari nama salah satu Moyang orang Maluku yang mewarisi kuasa dari pencipta semesta kemudian diwariskan pada generasi penerusnya yaitu Alune, saudaranya Wemale. Kemudian kakehan menjadi satu sistem adat yang mengatur tiga jenis relasi kehidupan Uru Siwa maupun Uru Lima (Uru:bahasa tana = Raga/Manusia).

Sistem adat kakehan sendiri memiliki tiga ruang lingkup utama yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan Pencipta Alam Semesta, manusia dengan sesama, serta manusia dengan alam (contohnya pada artikel ini

Fungsi Kakehan Sebagai Pelindung Harta Tersimpan dan Terpendam

).

Pada setiap lingkup, kakehan memiliki ritusnya masing - masing. Misalnya pada lingkup manusia dengan sesama khususnya dalam seni berperang, setiap kabaresi/prajurit kakehan mempunyai ritual khusus mulai dari syarat perekrutan, masuk hutan (salah satu proses seleksi), penerimaan gelar dan tato, mengambil sumpah hingga turun medan pertempuran. Semua ada aturan dan ritualnya.

Hingga masa kolonial Belanda (VoC), setiap negeri - negeri adat yang berlokasi di gunung diharuskan turun dan melanjutkan hidup di daerah pesisir sehingga sistem perdagangan cengkeh pala dapat dikontrol oleh pemerintah. Di tahap ini, ada orang - orang yang memilih turun gunung dan ada yang memilih tetap di tempat mereka, sistem adat kakehan yang kompleks tersebut pun mengalami distorsi mengingat setiap Uru memiliki tugas dan fungsi masing - masing baik dari golongan Moni, Mahu, Tuni, maupun Marna (empat golongan utama dalam sistem pemerintahan negeri).

Adapun prosesi turun gunung secara bergelombang melewati tiga sungai Eti, Tala , dan Sapalewa yang ada di Pulau Seram Nusa Ina. Dalam proses ini, pasukan turun gunung membawa serta pusaka - pusaka setiap teun mataruma termasuk panji - panji mereka yang bercorak simbol - simbol kakehan untuk melanjutkan kehidupan di pesisir.

Dari gelombang pertama hingga akhir, prosesi turun gunung dilakukan dengan sangat sakral, hal ini dapat diketahui dari formasi mereka ketika turun gunung. Mulai dari Pemimpin Utama, Kapitan Muka, Masyarakat, Pasukan Perang hingga Kapitan Belakang, negri - negeri yang turun gunung pun berjalan kaki mencari tempat baru untuk membangun negeri baru, dan tidak setikit negeri yang tidak mendapat lokasi sehingga harus berlayar keluar Seram. Mereka ini tersebar dari Seram ke Maluku Utara, Buru, Ambon, Lease, bahkan ke Maluku Tenggara.

Sekalipun banyak orang Maluku yang sudah mengenal agama, tradisi kakehan masih tetap terjaga dan menjadi kebudayaan serta identitas orang Maluku. Hal ini dapat dilihat pada tiap - tiap negeri adat dalam melakukan peribadatannya, begitupun dengan orang - orang yang masih menjalankan tradisi perkawinan atau yang lebih dikenal dengan adat 'maso minta'. Semuanya merupakan sistem warisan leluhur yang mengerucut pada satu konsep yaitu kakehan sebagai sistem kehidupan.

Kembali ke topik utama.

Setelah mengetahui sedikit mengenai kakehan, pasti kita sudah bisa memetakan  makna dari simbol - simbol kakehan berdasar ruang lingkupnya.

Mungkin motivasi pemerintah benar ingin memperkenalkan budaya pada generasi baru dengan meletakan lambang - lambang kakehan di atas trotoar, tapi apakah hal tersebut relevan dengan mahalnya warisan leluhur ?

Sekarang mari kita cek lambang salah satu mataruma/clan dengan pola dasar palang empat mata angin ini.

lambang kakehan di trotoar Jl. Pattimura
lambang kakehan di trotoar Jl. Pattimura
Lambang ini mencangkup hubungan manusia dengan alam serta hubungan manusia dengan pencipta. Pencipta berada pada pusat lingkaran di tengah dengan interaksi manusia dan alam pada tiap sisi mata angin.

Mengapa lambang ini tidak dikonvert dengan huruf moderen saja, lalu tulisannya dicetak di atas trotoar sehingga nama - nama teun mataruma bisa terlihat dan terbaca jelas di atas trotoar ? atau tidak cukupkah tembok gedung dan pilar gapura sehingga trotoar pun menjadi alternatif promosi simbol kakehan ?

Andai saja semua masyarakan bisa memahami dengan susah payah simbol - simbol ini didapat dan dipertahankan, maka tidak akan ada satupun yang berani meletakannya di atas trotoar apalagi menginjaknya. Ini adalah simbol KEHORMATAN.



#tahuribabunyi
 
Copyright © tahuribabunyi. Designed by OddThemes