Lopalopa : Tas Selempang Yang Terbuat Dari Pelepah Sagu

2:14 PM
Kerajinan tangan seperti perhiasan dari kerang atau anyaman bambu sudah sering kita jumpai di berbagai daerah, tapi bagaimana dengan tas selempang yang terbuat dari pelepah pohon sagu ? 

Tas Lopalopa
Tas Lopalopa
Lopalopa namanya, tas ini dikenal populer di Pulau Seram (Nusa Ina) pada berbagai negeri adat seperti Kamal, Manusela dan Supa Maraina, Maluku Tengah. Terlihat klasik, unik dan artistik, tas ini ternyata mampu bertahan dan bermetamorfosis seiring berjalannya waktu mengingat lopalopa adalah warisan leluhur yang diwariskan secara turun - temurun.

Tas Lopalopa
Tali Daun Sagu/ Daun Tikar
Untuk membuat satu buah lopalopa, dibutuhkan pelepah batang sagu kering dan daun sagu untuk anyaman, bisa juga menggunakan daun tikar atau tali nilon sebagai pengganti tali. Ukurannya pun berfariasi tergantung pelepah yang digunakan, umumnya hanya seukuran tas selempang. Dengan sedikit teknik anyaman lokal, batang sagu kering pun bisa disulap menjadi sebuah tas yang memiliki nilai seni yang tinggi.
Tas Lopalopa

Tas Lopalopa
penggemar tas lopalopa
Biasanya tas lopalopa digunakan sebagai wadah meletakan kapur sirih, pinang dan tabaku (tembakau) rokok linting, namun karena tas unik ini semakin digemari anak muda dan para pendatang, lopalopa juga bisa digunakan untuk meletakan barang-barang seperti sapu tangan, dompet dan handphone (disesuaikan dengan wadah). Untuk kondisi khusus, lopalopa juga bisa kita lihat dipakai pada seorang Kapitan yang siap melakukan cakalele.

 Tas Lopalopa
Lopalopa dipakai seorang Kapitan
Ternyata di Sumatra atau lebih tepatnya di daerah Mentawai lopalopa juga ada tapi dikenal dengan nama Tas Baklu. Wajar saja karena di Sumatera juga tumbuh pohon sagu.

Tas Baklu - Mentawai
Tas Baklu - Mentawai
image source: togatlaggaimentawai.wordpress.com
Sebagai salah satu brand lokal, sangat jarang kita temui kerajinan tangan dalam hal menciptakan tas selempang dengan bahan alami, biasanya hanya anyaman bakul atau anyaman tas perempuan, berbeda dengan tas lopalopa ini, bisa digunakan oleh pria ataupun wanita, anak-anak hingga orang dewasa. 



#lopalopa
#tahuribabunyi 

Mangente Bubu : Bekerja Sekaligus Wisata

10:34 AM
Kehidupan orang laut sangat bergantung dari hasil laut termasuk orang asli negeri Waturu Tanimbar Utara. Aktivitas menangkap ikan bisa kita saksikan setiap harinya jika berkunjung ke negeri pesisir Yamdena Timur ini.

aktivitas laut orang Waturu Tanimbar Utara
Patroli Bubu / Perangkap Ikan

Teknik menangkap ikan yang dipakai orang Waturu terbagi atas empat cara :

#1 Menjaring

Sesuai namanya, ini adalah teknik menangkap ikan yang paling umum digunakan semua orang laut yaitu dengan manggunakan jaring. Teknik ini biasa digunakan orang Waturu untuk menangkap ikan kecil di bibir pantai dalam jumlah banyak atau menangkap ikan di pertengahan laut biru jika laut bersahabat.

#2 Menembak
senapan tembak ikan
senapan tembak ikan by admin
Bukan menggunakan senjata api tapi menggunakan senapan rakitan dengan peluru kawat besi panjang, tentunya dengan peralatan snorkeling kacamata dan kaki katak. Ini adalah cara andalan orang muda dan anak anak.

#3 Mancing

Cara ini khusus untuk kondisi laut yang benar - benar tenang, biasanya pada malam hari dengan mendayung perahu tidak jauh dari bibir pantai. Kalau di area dangkal resiko kail tersangkut batu karang harus diatasi tengan turun langsung secara menyelam untuk melepaskan mata kail yang tersangkut.

#4 Bubu / Perangkap Ikan

Karena tidak mungkin tiap hari selama bertahun - tahun mandi air laut, bubu adalah teknik andalan karena bisa mendapatkan ikan pada siang maupun sore hari tanpa harus turun berenang. Cukup dayung atau tokong perahu, mengangkat bubu dengan tongkat bambu, mengambil ikan yang masuk perangkap kemudian meletakannya kembali.

Ada yang unik dengan metode patroli bubu ini karena untuk orang baru, aktivitas patroli bubu bisa menjadi alternatif wisata karena kita hanya perlu naik perahu, menikmati pemandangan laut dan desa dari jarak jauh, bahkan melihat langsung terumbu karang dari atas perahu karena air laut di Waturu sangat bersih dan jernih.

vlog patroli bubu

Bersama bapa Emu Ratuanik, admin, Deddy dan Egen mendapat sapaan langsung dari ikan samandar dan ikan sakuda yang sudah masuk perangkap di bubu yang pertama. Bubu langsung diangkat, ikan - ikan diambil, kemudian meletakan bubu kembali. Perjalanan pulang sangat menyejukan mata karena pemandangan atas bawah kiri kanan sangat indah.

Mangente Bubu : Bekerja Sekaligus Wisata

Hasil patroli pagi ini cukup untuk makan siang sedangkan ntuk makan malam, dilanjutkan patroli sore hari. Begitu setiap harinya. Jika ada kelebihan maka ikan - ikan biasa dijual di dalam kmapung.



#NegeriWaturu
#tahuribabunyi

Nasi Sepiring, Kepiting Satu Baskom

7:55 AM

Belum lengkap rasanya jika penggemar seafood belum mencicipi kepiting. Jika seafood lainnya bisa dinikmati dengan sendok dan garpu, maka kepiting justru dimakan menggunakan tangan atau dengan alat bantu seperti penjepit kepiting yang mirip dengan tang.

Kepiting Tanimbar
kepiting dengan nasi putih
Kepiting pada gambar di atas merupakan kepiting asli dari negeri Seira (Pulau Seira, Kecamatan Selaru, Maluku Tenggara Barat) disamping lobster dan kerapuhnya yang berlimpah. 

Dalam bahasa Yamdena (Tanimbar), Kepiting disebut sebagai karaka/keraka. Jenis kepiting pada gambar di atas tidak diketahui nama latinnya karena admin sudah mencari dan mencocokannya dengan berbagai refrensi namun tidak ada yang mirip dengan jenis kepiting pada gambar tersebut.

Bagi penduduk Tanimbar, karaka biasanya disantap dengan umbi - umbian, jagung atau nasi. Karena butuh perjuangan ekstra untuk menghancurkan cangkang dan capitnya, maka biasa masyarakat menggunakan batu kali atau cobek untuk meretakan kepiting sebelum diambil isinya. 

Untuk proses memasak tidak ada yang spesial, cukup dengan dikukus saja (tanpa bumbu apapun). Hal tersebut bertujuan untuk mendapatkan cita rasa asli karaka dengan perpaduan asin yang khas. Jika ingin kolaborasi rasa lain, cukup dengan membuat saos sambal sendiri secara terpisah.

Jika sedang musim karaka, seorang bisa memakan binatang ini sebanyak 6 hingga 10 karaka per harinya namun diimbangi dengan air putih dan vitamin dari buah - buahan yang cukup agar tidak sampai kelebihan kelsterol. 



#Karaka
#tahuribabunyi
 
Copyright © tahuribabunyi. Designed by OddThemes