7 Komunitas Paling Aneh di Ambon

Nah, Ambon sekarang sudah beda jauh dibanding sepuluh tahun lalu. Perkembangan teknologi, mudahnya akses informasi, hingga trend fashion dan kuliner sangat mempengaruhi karakter orang Ambon yang semulanya terkesan jahat - jahat, kini sudah mulai beralih ke open minded dan lebih mudah berinteraksi lintas jaringan.

Katogori komunitas yang tadinya hanya sebatas seni, baca tulis, musik dan lingkungan, kini sudah mulai menjamur berbagai komunitas dengan bidang yang bisa dibilang cukup aneh, mulai dari :

#1 PENDEKAR 2023

Bukan komunitas bela diri. Pendekar adalah kependekan dari Penjaga Daerah Sekitar yang bergerak di bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak termasuk lingkungan. Uniknya, Komunitas ini hanya terdiri dari anak - anak usia di bawah 18 tahun. Yang paling luar biasa dari komunitas ini adalah ketika mereka belum memahami betul sistem birokrasi dan keterbatasan pengalaman, justru mereka mampu merencanakan dan mengeksekusi program - program besar tanpa backup orang belakang dan anggaran proyek. Salah satu program sukses mereka adalah Workshop dan eksekusi pembersihan pantai serta tanam 200 mangrove di Pantai Desa Tawiri unik memulihkan ekosistem pantai di sana. Total partisipan lebih dari 250 bocah dan perangkat Desa mulai dari RT, Kepala Zoa hingga Babinkamtibmas dan Babinsa Desa Tawiri. Lebih dari 40 kantong besar berisi sampah berhasil mereka kumpulkan dan mengangkutnya ke tempat sampah.

#2 Komunitas kontes nyanyi, fashion, kecantikan dan ketampatan

Dulu kita hanya mengenal Indonesia Idol dan Bintang Radio. Sekarang banyak sekali kontes yang dipromosikan di Maluku hingga melahirkan agency yang membina calon - calon peserta. Tidak sedikit anak - anak kecil, remaja hingga dewasa yang berminat mendaftar dan mengikuti kontes-kontes tersebut, mungkin karena anak - anak jaman sekarang lebih tertarik dengan kegiatan ekstrakurikuler dan panggung untuk mengasah bakat walaupun ternyata ekspektasi mereka akhirnya sangat berbeda dengan realita yang dihadapi. Menajemen abal - abal, tumpang tindih kepentingan, hingga kena tipu, sering kali membuat para kontestan kecewa yang akhirnya membuat beberapa ajang bergengsi terkesan tidak professional.

#3 Komunitas LGBT

Tanpa disadari, kampanye hitam kaum 'pelangi' mulai diperbincangkan secara diam - diam. Hal yang dianggap tabuh ini tentu saja ditolak 100% orang Maluku apalagi seiring bertambahnya kasus HIV/AIDS. Waspada lingkungan sekitar anda, mulai dari tetangga, koskosan, teman kantor, atau bahkan diri anda sendiri tanpa anda sadari.

#4  Komunitas Politik Lapangan

Bagi yang sering nongkrong di pos ojek, kafe, rumah kopi atau restoran pasti pernah merasakan risihnya orang sebelah yang bicara panjang lebar soal politik bak asisten pribadi Socrates dengan suara yang sengaja dikeraskan. Orang - orang ini biasanya punya komunitas politik yang ditugaskan untuk menggiring issue atau mengumpulkan informasi di lapangan demi kepentingan tertentu. Walaupun pada ujungnya sudah pasti yang didapat orang - orang seperti ini hanyalah gigit jari.

#5 Panggel Pulang

Kampung panggel pulang, sekolah panggel pulang, teman masa kecil panggel pulang, kompleks panggel pulang, pokoknya hampir semua jaringan ada panggil pulangnya. Setelah pulang, biasanya ada pesta, silaturahmi, update silsilah keluarga dan jumlah jiwa, ujung-ujungnya ada kepentingan politiknya juga. Hmm

#6 Komunitas Mancing

Perilaku komunitas mancing bukan lagi naik perahu lalu mancing di sekitar saharu. Sekarang hampir di tiap jembatan ada saja orang yang mancing, di pinggir - pinggir pengeringan pantai ada juga yang mancing, di atas kapal yang lagi bebas jadual pun ada yang mancing, di atas tebing - tebing batu karang ada juga yang mancing. Walaupun hanya bawa pulang sisa umpan tanpa hasil, besoknya si tukang mancing ini akan balik lagi ke tempat yang sama. Begitu seterusnya sampai entah kapan mereka berhenti mancing.

#7 KOMA

Kalau tidak ada yang mengucapkan kata KOMA, maka komunitas ini akan terus mimun kopi hingga bergelas - gelas. KOMA adalah singgatan dari Kopi Maluku sekaligus kata penutup untuk mengakhiri pertemuan minum kopi. Yang membedakan dari peminum kopi lain adalah setiap personel KOMA mampu minum lebih dari lima gelas berturut - turut SETIAP HARI. Anehnya mereka tetap sehat dan tidak terkena penyakit asam lambung ataupun jantung. Konon mereka ini adalah orang - orang yang sangat memahami dunia kopi.



#komunitasambon
#komunitasmaluku
#komunitas

Share this:

 
Copyright © tahuribabunyi. Designed by OddThemes