6 Kosakata Ambon Yang Berasal Dari Bangsa Lain

Akulturasi atau percampuran budaya bangsa - bangsa besar di bumi terhadap Maluku terbukti dari terpeliharanya setiap benda pusaka dan peninggalan yang telah memberi corak uniknya kehidupan sosial di tanah  raja - raja ini.

Melalui proses perkembangan jaman dan transformasi peradaban, ternyata masih ada jejak bangsa - bangsa besar di bumi yang pernah berurusan dengan cengkeh pala di Maluku. Hal tersebut dapat kita telusuri secara umum pada beberapa kosakata serapan yang telah menjadi bahasa melayu Ambon tanpa disadari kosakata tersebut sebenarnya adalah bahasa dari bangsa lain, bukan dari bahasa Tana Maluku.

6 Kosakata Ambon
kosakata Melayu Ambon yang bukan bahasa asli Ambon

#1. Parlente

Kata 'parlente' cenderung mengandung unsur konotasi negatif karena menurut pemaknaan orang Maluku, parlente berarti pembohong/penipu dimana ucapan tidak sesuai dengan kenyataan. Tapi taukah anda bahwa kata parlente sebenarnya adalah bahasa Melayu yang digunakan orang Jawa untuk menyebut orang yang pakaiannya bagus dan modis ? Misalnya ketika ada teman yang berpenampilan bagus dan modis dari biasanya, maka dia berhak dipuji dengan sebutan 'parlente'. Oleh karena orang Ambon kadang memiliki makna kebalikan dalam hal pujian dan sindiran, maka kata yang sebenarnya berarti baik ini, menjadi sindiran untuk memfonis seseorang yang mulutnya pandai memutar balikan fakta. Dipuji dengan julukan 'mulut manis' atau 'parlente' sebenarnya bukan pujian, tapi hinaan yang amat sangat pedas maknanya (konotasi negarif).

#2. Dangke

Dangke adalah bahasa serapan dari bahasa Jerman 'danke' yang berarti terima/terimakasih. Orang Ambon lebih cenderung mengucapkan kata 'dangke' dibanding terimakasih dalam interaksi sosial.

#3. Hayal

Hayal adalah kata dasar yang berarti mimpi, sering digunakan dengan imbuhan ber, meng, peng serta berakhiran -an. Sama halnya dengan kosa kata melayu Ambon dengan pelafalan khusus, kata hayal juga berarti mimpi , tetapi jika disebut dengan intonasi penekanan pada ha'yal sehingga terkesan seperti mengucap dua kata maka maknanya juga adalah negatif. Ha'yal sering digunakan orang Ambon untuk memfonis seseorang yang hanya bisa bermimpi. Contoh kasus ketika pria yang terus menggoda dan memikat perempuan tapi hanya sebatas ha'yal. Ternyata kata ini adalah bahasa Turki yang juga berarti mimpi/ angan - angan.

#4. Vork

Dari bangsa eropa berikutnya yaitu Belanda, orang Ambon lebih sering menyebutkan 'vork' daripada 'garpu' padahal makannya saja jarang memakai vork, umumnya hanya menggunakan sendok atau bahkan dengan tangan kosong. 

#5. Jazirah

Semua pasti sudah bisa tebak ini bahasa apa. Ya, kata jazirah adalah kata yang berasal dari bahasa Arab. Kata ini sering digunakan orang Ambon untuk menyebut daerah semenanjung atau daerah pesisir yang panjang. Misalnya dua jazirah di pulau Ambon diantaranya Jazirah Leihitu dan Leitimur.

#6. Vangen 

Ketika anak - anak sedang bermain atau dalam konteks bekerja, kita akan sering mendengar kata 'vangen' yang berasal dari bahasa belanda yang berarti 'tangkap'. Maksudnya jika ada yang melempar sesuatu maka ada seseorang juga yang bertugas untuk vangen dengan sikap siap.


Keenam kosakata di atas hanyalah sedikit bukti dari kehadiran bangsa - bangsa besar di tanah Maluku. Masih banyak bukti lainnya yang tidak sempat diulas bahkan belum terekspos dalam catatan sejarah nusantara. Itulah Maluku, daerah yang pernah menjadi incaran bangsa - bangsa besar karena kekayaan alamnya yang melimpah.




#tahuribabunyi

Share this:

 
Copyright © tahuribabunyi. Designed by OddThemes