Maluku Selatan Bukan Separatis


MalukuMaluku Selatan Bukan Separatis

Mena Muria !!

Semboyan di atas memang identik dengan gerakan separatis (RMS), tapi kembali lagi kita refleksikan semboyan tersebut yang memiliki penafsiran berbeda - beda dengan makna yang tetap sama yaitu "mena" yang berarti "maju" dan "muria" yang berarti "mundur/belakang" sehingga maknanya seperti "maju pantang mudur" atau "selalu siap muka blakang". Apakah benar semboyan ini mutlak milik gerakan separatis RMS ? tentu saja tidak, karena ini adalah bahasa tanah asli orang Maluku yang sudah ada sejak dulu jauh sebelum RMS muncul.

RMS (Republik Maluku Selatan) adalah gerakan separatis untuk memerdekakan Maluku khususnya bagian Selatan namun sudah diatasi oleh pemerintah Indonesia sehingga klaim kemerdekaan atas RMS dapat dihalau.

Perjuangan untuk melawan RMS tidak semudah membalik telapak tangan dan semua warga Maluku tau dan paham peristiwa tersebut dan sampai sekarang kewaspadaan akan gerakan separatis ini masih ada khususnya menjelang ulang tahun RMS yang jatuh pada tanggal 25 April. Melihat kondisi pra pertentangan RMS maka pemerintah Maluku menghapus istilah Maluku Selatan menjadi Maluku saja padahal secara letak geografis, Maluku terbagi dua oleh garis khatulistiwa yaitu Maluku Utara dan Maluku Selatan. Penamaan Maluku ini dimaksudkan untuk menghindari trauma masyarakat Maluku akan kisah gerakan separatis RMS.

Selanjutnya apakah dengan sebutan Maluku Selatan yang diubah menjadi Maluku dalam penamaan provinsi ini menjawab segala ketegangan yang terjadi ? benar, tetapi tetap saja bertentangan dengan letak geografis pada kenyataannya sehingga akibatnya pelajar Maluku cenderung takut untuk mengatakan Maluku Selatan sesuai dengan yang mereka pelajari lewat peta dan orang dewasa akan menanggapi dengan mengatakan "bilang Maluku saja, jang bilang Maluku Selatan". Pelajar yang sejati tentunya akan memiliki rasa ingin tau yang tinggi sehingga akibatnya mereka akan mencari tau sendiri mengapa tidak disebutkan Maluku Selatan sesuai peta, akhirnya mereka akan sampai pada gerakan separatis RMS. Hal ini sangat miris dari tujuan pemerintah yang hendak menghapus RMS.

Apakah sebutan Maluku Selatan identik dengan separatis RMS ? untuk menjawab pertanyaan ini kita dapat melakukan percobaan misalnya coba saja ketik di search engine dengan keyword "Maluku Selatan" maka akan muncul Republik Maluku Slatan, sehingga wajar saja pada setiap bagian administrasi kewilayaan hanya menuliskan Maluku, bukan Maluku Selatan misalnya pada saat mengisi formulir - formulir. Lantas Apa salahnya untuk tetap menyebutkan Maluku Selatan layaknya Maluku Utara ? toh itu tidak ada hubungannya juga dengan gerakan separatis RMS karena dapat dibuktikan secara geografis.

Kalau memang pemerintah berniat menghapus kata "Selatan" pada Maluku Selatan maka bagaimana dengan penamaan nomor polisi pada kendaraan roda empat di Kota Ambon yang diawali dengan DE yang berarti Maluku Selatan ?



#tahuribabunyi

Share this:

 
Copyright © tahuribabunyi. Designed by OddThemes