Perekonomian vs Infrastruktur

Perekonomian Infrastruktur Maluku
Turun Tantui-Batu Merah

Salam Bae Bsudara !

Pernah kah kita berpikir sejenak mengenai lonjakan kendaraan di daerah kita ? hubungannya dengan perputaran perekenomian dan infrastruktur ? mungkin sebagian besar dari kita lebih memilih untuk tetap berperan sebagai pengguna jalan raya yang sibuk dengan kepentingan masing - masing dibandingkan menyalurkan aspirasi lewat media ataukan mungkin porsi Pemerintah khususnya Dinas Perhubungan menjadi mutlak tanpa aspirasi rakyat ? 

Harus kita akui bahwa pertambahan penduduk kota sangat signifikan mulai dari anggka kelahiran hingga anggka transmigrasi dll, sejak tahun 2008 yang menitikberatkan perputaran perekonomian mengalami lonjakan berdasarkan jenis lapangan pekerjaan dan ketersediaannya. Ketika suatu daerah yang ada dalam taraft pertumbuhan atau perkembangan mengalami histerisis makan secara otomatis infrastruktur daerah tersebut haruslah di-upgrade secara periodik agar pemerataan pembangunan tetap terjaga dalam keselarasan pertumbuhan daerah.

Kota Ambon termasuk dalam kasus tersebut, dimana dalam hal infrastruktur khususnya akses ke Pusat Kota mengalami ketidakselarasan dengan lonjakan kendaraan yang terus meningkat. Berbicara mengenai infrastruktur (dalam hal ini, jalan raya) yang semestinya harus di-upgrade berarti memberikan ruang pada pembangunan agar tidak menimbulkan dampak buruk. Sebagai contoh untuk topik kali ini, orientasi kita adalah pada pusat kota Ambon mulai dari daerah Latuhalat sampai ke Daerah Galala (fokus pada jalan raya). Batas kedua daerah tersebut adalah untuk menjadi tolak ukur perbedaan lebar jalan raya dibandingkan dengan jalur luar khususnya dari Galala ke Passo hingga daerah Tawiri yang memiliki luas jalan yang lebih lebar. Bukankan semestinya pada Pusat Kota, jalan raya harus lebih lebar ? bisa ya, bisa tidak tergantung status Jalan Raya raya tersebut. Akan tetapi jika ditinjau dari kondisi Kota mulai pada tahun 2008, maka semestinya pembenahan jalan khususnya untuk jenis jalan arteri semestinya sudah harus dilakukan, bukan hanya sekedar perbaikan aspal saja. Apa akibatnya ketika lebar jalan dari Latuhalat-Galala lebih kecil dibandingkan Galala-Passo-Tawiri dalam konteks lonjakan Bisnis dan Transportasi ? sudah pasti macet parah dapat dilihat di Jalan sekitar Batu Merah yang terbagi du jalur, belum lagi ditambah pedagang kaki lima di daerah tersebut.

Perekonomian Infrastruktur Maluku
turun - turun Batu Merah 

Apresiasi untuk pemerintah yang telah menjalankan Proyek Jembatan Merah Putuh yang dikhususkan untuk Mahasiswa tapi bagaimana dengan jalan di Pusat Kota sendiri ? atau apakah perhatian pembanggunan hanya fokus di bagian timur ambon dibandingkan dengan daerah barat yaitu Benteng - Latuhalat ? 

Bagaimanapun juga, pemerataan pembangunan harus tetap harmonis bukan saja dari segi Infrastruktur tetapi mencangkup segala aspek.



#tahuribabunyi

Share this:

 
Copyright © tahuribabunyi. Designed by OddThemes