Belang: Arumbae Dari Banda Naira

Program Mangente Ambon terbukti memberikan dampak baik bagi perkembangan sektor pariwisata di Maluku walaupun hanya Kota Ambon yang menjadi ikonnya. Festival Arumbae Manggurebe misalnya yang telah hadir bertahun - tahun sebagai simbol peringatan akan perjuangan para pendahulu mengusir para penjajah. 

festival Belang
festival Belang
source image http://panduanwisata.id/files/2015/11/festival-gogopixlibrary.jpg

Perahu kora - kora kahas Maluku tersebut ternyata tidak hanya dimiliki masyarakat Ambon dan Seram tetapi juga ada di Banda Naira yang dikenal dengan nama Belang. 

Banda Naira berada di bagian tenggara berjarak 132 km dari pulau Ambon. 

Sejarahnya pun sama persis. Belang digunakan untuk kendaraan laut, upacara adat dan penyambutan tamu, mengusir para penjajah dari bagian laut, kemudian digunakan dalam  salah satu cabang festival budaya Banda Naira yaitu festival Belang Manggurebe.

Belang hanya dinaiki 30 - 40 orang yang berkekuatan fisik di atas rata - rata untuk mendayung. Hanya dengan didayung, Belang tercatat dalam sejarah pernah menempuh jarak hingga Skandinavia. Mirip dengan perahu - perahu bangsa Eropa yang memiliki dekorasi kepala dan ekor binatang di bagian depan dan belakang Belang. Umumnya berkepala kuda dan naga dengan ekor yang melengkung naik.

Festival Belang sendiri diadakan setiap bulan november tiap tahunnya. Pesertanya juga dari Negri - Negri sekitaran Banda Naira seperti Lontor dan Selamong (biasanya sekitar 8 Negri yang mengikuti lomba ini).

Karena identik dengan festival Arumbae Manggurebe, tradisi yang tetap terjaga selama ratusan tahun ini membuktikan bahwa orang Maluku memiliki banyak kekayaan alam yang menjadi alasan kuat terciptanya jalur perdagangan dan penjajahan.



#TahuriBabunyi

Share this:

 
Copyright © tahuribabunyi. Designed by OddThemes